Renungan Malam Pramuka
Siang malam terus membalutku
Panas dingin terus menyapaku
Namun sapaan akrab tak pernah menghampiriku
Ku korbankan diri dalam harapan kemajuan
Akan insan yang ikhlas dalam pengabdian
Ku curahkan air mata meski tak ada tangis padaku
Demi generasi yang ber budi pekerti luhur
Ku terjatuh meski tak mungkin aku bangun
Namun ku selalu berusaha untuk membangun
Ku tak mampu bernafas
Ku tak mampu menyapa
Ku tak mampu berkata
Namun aku mampu berkarya
Ku selalu memberimu meski tak ada balasan yang aku harapkan
Ku selalu menyapamu meski tak ada senyum yang engkau untaikan
Ku selalu menemanimu meski luka sering kau torehkan
ku tak pernah meminta kepadamu, meski kau ambil manfaatku
Ku tak pernah menegurmu meski hinaan kau lukiskan
Ku tak pernah menuduhmu meski kesalahan kau buktikan
Ku selalu beharap akan kemajuan cita luhur bangsa, meski kau tak peduli
Ku selalu menunggu akan pengabdian budi pekerti, meski rapuh menghampiriku
Wahai tunas pembangunan bangsa
Insan berbudi nan cerdas
Melangkah adalah karunia
Berbakti adalah nikmat
meski tangis kesunyian menyita tawa
Wahai generasi penerus cita bangsa
Bermimpi adalah kebahagiaan
Berusaha adalah kunci ridhoNya
Berdoa nan bersabar adalah jalan kebahagiaan
Akan keabadian nikmat pengharum jiwa
Panas dingin terus menyapaku
Namun sapaan akrab tak pernah menghampiriku
Ku korbankan diri dalam harapan kemajuan
Akan insan yang ikhlas dalam pengabdian
Ku curahkan air mata meski tak ada tangis padaku
Demi generasi yang ber budi pekerti luhur
Ku terjatuh meski tak mungkin aku bangun
Namun ku selalu berusaha untuk membangun
Ku tak mampu bernafas
Ku tak mampu menyapa
Ku tak mampu berkata
Namun aku mampu berkarya
Ku selalu memberimu meski tak ada balasan yang aku harapkan
Ku selalu menyapamu meski tak ada senyum yang engkau untaikan
Ku selalu menemanimu meski luka sering kau torehkan
ku tak pernah meminta kepadamu, meski kau ambil manfaatku
Ku tak pernah menegurmu meski hinaan kau lukiskan
Ku tak pernah menuduhmu meski kesalahan kau buktikan
Ku selalu beharap akan kemajuan cita luhur bangsa, meski kau tak peduli
Ku selalu menunggu akan pengabdian budi pekerti, meski rapuh menghampiriku
Wahai tunas pembangunan bangsa
Insan berbudi nan cerdas
Melangkah adalah karunia
Berbakti adalah nikmat
meski tangis kesunyian menyita tawa
Wahai generasi penerus cita bangsa
Bermimpi adalah kebahagiaan
Berusaha adalah kunci ridhoNya
Berdoa nan bersabar adalah jalan kebahagiaan
Akan keabadian nikmat pengharum jiwa
Komentar
Posting Komentar